Rangkuman Praktikum Sistem Digital
Nama : Galuh Reqa Adji
Kelas : Informatika/1 A2
NIM : 211080200084
Gerbang Logika Dasar
1. Gerbang AND
Gerbang AND ini memerlukan dua atau lebih input untuk menghasilkan satu output. Jika semua atau salah satu inputnya merupakan bilangan biner 0, maka outputnya akan menjadi 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner 1, maka outputnya akan menjadi 1.
2. Gerbang OR
Gerbang ini juga memerlukan dua input untuk menghasilkan satu output. Gerbang OR ini akan menghasilkan output 1 jika semua atau salah satu input merupakan bilangan biner 1. Sedangkan output akan menghasilkan 0 jika semua inputnya adalah bilangan biner 0.
Simbol Gerbang OR
3. Gerbang NOT
Gerbang NOT hanya memerlukan sebuah Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang NOT disebut juga dengan Inverter (Pembalik) karena menghasilkan Keluaran (Output) yang berlawanan (kebalikan) dengan Masukan atau Inputnya. Berarti jika kita ingin mendapatkan Keluaran (Output) dengan nilai Logika 0 maka Input atau Masukannya harus bernilai Logika 1.
Simbol Gerbang NOT
4. Gerbang NAND
Gerbang NAND ini adalah gabungan dari gerbang AND dan gerbang NOT. Karena itu output yang dihasilkan dari gerbang NAND ini adalah kebalikan dari gerbang AND.
Simbol Gerbang NAND
5. Gerbang NOR
Gerbang NOR ini adalah gabungan dari gerbang OR dan gerbang NOT. Sehingga output yang dihasilkan dari gerbang NOR ini adalah kebalikan dari gerbang OR.
Simbol Gerbang NOR
6. Gerbang XOR
Gerbang XOR ini memerlukan dua input untuk menghasilkan satu output. Jika input berbeda (misalkan: input A=1, input B=0) maka output yang dihasilkan adalah bilangan biner 1. Sedangkan jika input adalah sama maka akan menghasilkan output dengan bilangan biner 0.
Simbol Gerbang XOR
7. Gerbang XNOR
Gerbang XNOR ini memerlukan dua input untuk menghasilkan satu output. Jika input berbeda (misalkan: input A=1, input B=0) maka output yang dihasilkan adalah bilangan biner 0. Sedangkan jika input adalah sama maka akan menghasilkan output dengan bilangan biner 1.
Simbol Gerbang XNOR
Persamaan Boolean dan Penyederhanaan Rangkaian Logika
1. Aljabar Boolean
Aljabar Boolean memuat variable dan simbul operasi untuk gerbang logika. Simbol yang digunakan pada aljabar Boolean adalah: (.) untuk AND, (+) untuk OR, dan ( ) untuk NOT. Rangkaian logika merupakan gabungan beberapa gerbang, untuk mempermudah penyeleseian perhitungan secara aljabar dan pengisian tabel kebenaran digunakan sifat-sifat aljabar Boolean.
Dalam aljabar boolean digunakan 2 konstanta yaitu logika 0 dan logika 1. Etika logika tersebut diimplementasikan kedalam rangkaian logika maka logika tersebut akan bertaraf sebuah tegangan. Kalau logika 0 bertaraf tegangan rendah (aktive low) sedangkan kalau logika 1 bertaraf tegangan tinggi (aktive high). Pada teori – teori aljabar boolean ini berdasarkan aturan– aturan dasar hubungan antara variabel – variabel Boolean.
2. K-Map
Peta Karnaugh (Karnaugh Map, K-map) dapat digunakan untuk menyederhanakan persamaan logika yang menggunakan paling banyak enam variable. Dalam laporan ini hanya akan dibahas penyederhanaan persamaan logika hingga empat variable. Penggunaan persamaan logika dengan lima atau enam variable disarankan menggunakan program komputer.
Peta merupakan gambar suatu daerah. Peta karnaugh menggambarkan
daerah logika yang telah di jabarkan pada table kebenaran. Penggambaran daerah
pada peta karnaugh harus mencakup semuah logika. Daerah pada Peta Karnaugh
dapat tamping tindih antara satu kombinasi variable dengan kombinasi variable
yang lain.
3. K-Map 2 Variabel
Pada K-Map 2 variabel, variabel yang digunakan yaitu
Misalnya variabel A & B.
Pada KMap 3 variabel, variabel yang digunakan yaitu 3.
Misalnya variabel A, B & C.
Desain pemetaan K-Map 3 variabel dapat dibentuk dengan
4 cara seperti pada Gambar dibawah ini. Pada pembahasan ini, penulis hanya
menggunakan desain pemetaan Model 2 seperti berikut :
Contoh soal :
Sederhanakan persamaan logika berikut dengan K-Map
:
y = ABC' + ABC + AB'C +
AB'C'
4. K-Map 4 Variabel
Pada KMap 4 variabel, variabel yang digunakan.
Misalnya variabel A, B, C & D.
Desain pemetaan K-Map 4 variabel dapat dibentuk dengan
2 cara seperti pada Gambar dibawah ini. Pada pembahasan ini, penulis hanya
menggunakan desain pemetaan Model 2 seperti berikut :
Contoh soal :
Sederhanakan persamaan logika berikut dengan K-Map
:
y = ABC'D' + ABC'D + ABCD +
ABCD' + AB'CD + AB'CD'
Multilevel NAND dan NOR
1. NAND
Diketahui sebuah persamaan logika sebagai berikut:
Selesaikan persamaan tersebut hanya dengan gerbang NAND
saja.
Kalau persamaan awal (soal) kita buatkan rangkaian
digitalnya, maka akan terlihat rangkaian seperti berikut:
Pada gambar di atas dapat kita lihat bahwa rangkaian
terdiri dari satu buah gerbang NOT, dua buah gerbang AND dan dua buah gerbang
OR. Ini artinya kita harus membeli tiga macam IC yaitu AND, OR dan NOT, tetapi
tidak semua gerbang yang ada dalam IC tersebut terpakai dalam rangkaian.
Artinya adalah kita sudah melakukan pemubaziran (membuang sia-sia) gerbang
lainnya, padahal kita sudah beli dan banyak memakan tempat. Setelah
penyederhanaan dengan menggunakan persamaan logika di atas kita dapat membuat
rangkaian logika baru dengan gerbang NAND saja yang kalau kita gambarkan
rangkaiannya seperti berikut:
Dengan cara di atas terlihat kita hanya menggunakan dua IC NAND untuk mebangun sebuah rangkaian yang berfungsi sama. Ini berarti kita sudah bisa menghemat uang dan tempat.
2. NOR
Selesaikanlah persamaan tersebut dengan menggunakan
gerbang NOR saja.
Jawab:
Rangkaian asalnya adalah:
Sedangakan rangkaian setelah diubah ke bentuk NOR saja adalah
sebagai berikut.
Dari gambar terlihat bahwa dengan membuat rangkaian
menjadi berbentuk NOR saja kita tetap hanya membutuhkan dua buah IC saja yang
terpakai semuanya (tidak mubazir atau terbuang).
Rangkaian Aritmatika Digital
B. Full Subtractor
Berikut merupakan symbol dari Full Subtractor:
Rangkaian ini dapat digunakan untuk penjumlahan sampai 1 bit. Jika ingin menjumlahkan lebih dari 1bit, dapat menggunakan rangkaian Paralel Subtractor yaitu gabungan dari beberapa Full Subtractor.
Rangkaian Aritmatika Digital
1. Enkoder
Sebuah rangkaian Encoder menterjemahkan keaktifan salah satu inputnya menjadi urutan bit-bit biner. Encoder terdiri dari beberapa input line, hanya salah satu dari input-input tersebut diaktifkan pada waktu tertentu, yang selanjutnya akan menghasilkan kode output N-bit.
Contoh Gerbang Logika Enkoder:
2. Dekoder
Decoder adalah rangkaian logika yang menerima input-input biner dan mengaktifkan salah satu output-nya sesuai dengan urutan biner input-nya.
Beberapa rangkaian Decoder yang sering dijumpai
adalah
– decoder 3x8 ( 3 bit input dan 8 output line)
– decoder 4x16,
– decoder BCD to Decimal (4 bit input dan 10 output line)
– decoder BCD to 7 segment (4 bit input dan 8 output line).
Contoh Gerbang Logika Dekoder:
Multiplekser Dan Demultiplekser
1. Multiplekser
Multiplexer atau data selector adalah rangkaian logika yang menerima beberapa input data digital dan memilih salah satu input untuk diteruskan ke output. Data yang diteruskan ke output ditentukan oleh input selector.
Contoh Gerbang Logika Multiplekser:
2. Demultiplekser
Demultiplexer disebut juga data distributor. Demultiplexer merupakan kebalikan dari multiplexer. Demultiplexer menerima satu nilai input dan disalurkan ke salah satu output.
Contoh Gerbang Logika Demultiplekser:
Komentar
Posting Komentar